TUGAS APRESIASI DAN KAJIAN PROSA FIKSI
ANALISIS NOVEL SITI NURBAYA
( KASIH TAK SAMPAI )
KARANGAN MARAH RUSLI
Dosen Pengampu : Drs. Rusdian Noor Dermawan, M.Hum
Disusun Oleh :
Nama : Hartutik Sulistyo Wati
NIM : 2014001099
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
FAKULTAN KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA
TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2015
A. APRESIASI
NOVEL SITI NURBAYA
Novel
karangan Marah Rusli yang nama
lengkapnya yaitu Marah Halim bin Sutan Abubakar memuat novel mengenai
pernikahan yang tidak diinginkan dari seorang wanita cantik dan baik mempunyai
pasangan yaitu Samsul bahri , akan tetapi hubungan mereka tidak ditakdirkan
untuk bersama karena kelicikan Datuk Meringgih menghancurkan segala keeingina
kedua pasangan tersebut. Dalam novel ini tedapat kisah yang sangat membuat orang
selalu ingin membaca dan penasaran dengan kisah seorang Siti Nurbaya, bahkan
berkali-kali membaca Novel ini akan menemukan keindahan yang tampak. Indahnya
bahasa yang digunakan mengkisahkan wanita yang tidak bisa melawan takdirnya.
Sampai saat ini adalah suatu kisah yang telah di ketahui orang bahkan bukan
pecinta pun tahu akan adanya kisah, khalayak masih memperbincangkan keindahan
karya sastra yang terdapat dalam ini. Adat budaya minang yang dominan dalam
berlangsungnya alur terjadinya kasih tak sampai . karya ini menarik bagi
pembacanya dan pembaca sampai dalam rasa simpatik mereka rasakan jika ketika
dalam keadaan yang seperti itu.
B.
SINOPSIS NOVEL SITI NURBAYA ( kasih tak sampai )
KARANGAN MARAH RUSLI
Berawal
dari kampung Jawa dalam, di kota Padang , ada dua pasangan kekasih yang mulanya
hanya berteman dan bersahabat ketika kecil samapi mereka remaja, sebutlah ia
Siti Nurbaya anak dari baginda Sulaiman dan Samsul Bahri anak dari Sutan Mahmud
Syah, mereka bertetangga dan sudah seperti saudara, Ibunya
Nurbaya meninggal saat Siti Nurbaya
masih kanak-kanak, Maka bisa dikatakan itulah titik awal penderitaan hidupnya. ia
hanya hidup bersama Baginda Sulaiman ayah yang sangat disayanginya.samsul Bahri
memutuskan untuk meneruskan sekolahnya di Jakarta sekolah Dokter Jawa,
perpisahan mereka membuat Nurbaya sangat sedih dan sebelum berangkat mereka
berdua berjanji akan setia satu sama lain, ketika Samsul bahri Sudah di
Jakarta, terjadilah kejadian yang sangat membuat ayah Nurbaya sedih, Ayah Nurbaya adalah pedagang yang terkemuka di Kota Padang. Sebagian modal
usahanya merupakan uang pinjaman dari seorang rentenir bernama Datuk Maringgih.
Pada
mulanya usaha pedagangan baginda Sulaiman mendapat kemajuan pesat, hal itu
tidak dikehendaki leh rentenir seperti Datuk Maringgih. Maka untuk melampiaskan keserakahannya Datuk Maringgih
menyuruh kaki tangannya membakar semua kios milik Baginda Sulaiman dengan
demikian hancurlah usaha Baginda Sulaiman. Ia jatuh miskin dan tak sanggup
membayar utang-utangnya pada Datuk Maringgih dan inilah kesempatan yang
dinanti-nantikannya Datuk Maringgih mendesak Baginda Sulaiman yang sudah tak
berdaya agar melunasi semua hutang-hutangnya boleh hutang tersebut dianggap
lunas asalkan Baginda Sulaiman mau menyerahkan Siti Nurbaya putrinya kepada
Datuk Maringgih.
Menghadapi kenyataan seperti itu Baginda Sulaiman yang
memang sudah tak sanggup lagi membayar hutang-hutangnya tidak menemukan pilihan
lain selain yang ditawarkan oleh Datuk Maringgih.
Siti Nurbaya menangis menghadapi kenyataan bahwa
dirinya yang cantik dan muda berlia harus menikah dengan Datuk Maringgih yang
sudah tua bangka dan berkulit kasar seperti katak yang kikir dan bengis. Lebih
sedih lagi ketikaIa teringat Samsul Bahri kekasihnya yang sedang sekolah di Jakarta.
Nurbaya pun mengirim surat Samsul Bahri mengenai semua apa yang
dialaminya, Samsul Bahri pun yang sedang
ada di Jakarta mengetahui peristiwa yang
terjadi di desanya, Pada suatu hari ketika Samsul Bahri dalam liburan kembali
ke Padang, Ia dapat bertemu empat mata dengan Siti Nurbaya yang telah resmi
menjadi istri Datuk Maringgih. Pertemuan itu diketahui oleh Datuk Maringgi
sehingga terjadi keributan. Teriakan Siti Nurbaya terdengar oleh ayahnya yang
tengah terbaring karena sakit keras. Baginda Sulaiman berusaha bangkit tetapi
akhirnya jatuh tersungkur dan menghembuskan nafas terakhir.
Mendengar itu Ayah Samsul Bahri yaitu Sultan
Mahmud Syah yang kebetulan menjadi penghulu Kota Padang, hanya karena kesalahan
anaknya tersebut malu atas perbuatan
anaknya sehingga Samsul Bahri harus kembali ke Jakarta dan Ia berjanji untuk
tidak kembali lagi kepada keluarganya di Padang. Datuk Maringgih juga tidak tinggal diam karena Siti Nurbaya
mengusirnya.
Tak
lama kemudian Siti Nurbaya meninggal dunia karena memakan lemang beracun yang
sengaja diberikan oleh kaki tangan Datuk Maringgih. Kematian Siti Nurbaya itu
terdengar oleh Samsul Bahri sehingga dia menjadi putus asa dan mencoba
melakukan bunuh diri akan tetapi mujurlah karena ia tak meninggal sejak saat
itu ia hanya menyuruh Dokter untuk mengabarkan bahwa dirinya sudah meninggal. Samsul
Bahri tidak meneruskan sekolahnya dan
memasuki dinas militer.
Sepuluh
Tahun kemudian dikisahkan di Kota Padang sering terjadi huru-hara dan tindakan
kejahatan akibat ulah Datuk Maringgih dan orang-orangnya Samsul bahri yang
telah berpangkat Letnan dikirim un tuk melakukan pengamanan. Samsul Bahri yang
mengubah namanya menjadi Letnan Mas segera menyerbu kota padang. Ketika bertemu
dengan Datuk Maringgih dalam suatu keributan tanpa berpikir panjang lagi Samsul
Bahri menembak dadanya sampai ke jantung dan Datuk Meringgih jatuh tersungkur, Namun sebelum tewas Ia
mengenai parangnya di kepala Samsul Bahri
Samsul
Bahri alias Letnan Mas Segera dilarikan kerumah sakit pada saat-saat terakhir
menjelang ajalnya, Ia meminta dipertemukan dengan Ayahandanya ia pura-pura
bukan Samsul bahri ia berpesan kepada ayahnya untuk dikuburkan di tengah-tengah
Nurbaya dan ibunya Siti Maryam,dan akhirnya ia meninggal, tak lama
kemudian Sutan Mahmud Syah pun
meninggal.
C. Unsur
Intrinsik
1. Tema
: Sabar dan Takwalah yang menghantarkan
insan menuju kebahagiaan.
Seorang wanita haruslah
telindungi dan dijaga bukanlah disrusak.
2. Alur : Di Kota Padang pada awal abad ke-20, Samsul bahri dan Sitti
Nurbaya anak dari bangsawan Sutan Mahmud Syah dan Baginda Sulaiman adalah tetangga dan teman kelas yang masih
remaja menjalin kasih
Datanglah Datuk
Meringgih yang merusak segalanya, sampai Siti Nurbaya meniggal dan akhirnya Samsul
Bahri pura-pura meninggal karena ingin menuntut balas kepada Datuk Meringgih
yang Licik itu.
Alur dalam novel ini close plot karena tokoh-tokoh utamanya
dimatikan dan alur nya maju atau kronologis.
3. Tokoh
:
Didalam
kajian ini akan diungkapkan tokoh-tokoh yang menggugah hati nurani pembacanya,
a.
Sitti Nurbaya
Sitti
Nurbaya adalah salah satu tokoh protagonis utama dan tokoh utama, Nurbaya
merupakan tokoh yang dapat mengambil keputusan sendiri untuk segala hal tentang
nasib nya tersebut, anak dari baginda Sulaiman seorang saudagar kaya di Padang.
Nurbaya biasa dipanggilnya ia anak yang cantik rupa, kulakuan, dan adatnya
tertib dan sopan baik hatinya. Akan tetapi malang nasibnya mulai dari ia menikah
dengan datuk Meringgih sampai dirinya sendiri meninggal karena memakan lemak
beracun.
b.
Samsul Bahri
Samsul Bahri
adalah salah satu tokoh Tambahan utama yang sangat berperan dalam kehidupan
Siti Nurbaya, ia sesosok tokoh protagonis. Orang nya pandai sahaja, tingkah
lakunya baik tertib, sopan, santun dan halus budi bahasanya.
c.
Datuk meringgih
Datuk
Meringgih adalah salah satu tokoh tambahan Utama, sosoknya antagonis
Ia adalah
seorang saudagar Padang yang amat sangat kikir, kasar , gila akan harta dan
bengis .
d.
Sutan Mahmud Syah
Sutan Mahmud
Syah adalah salah satu tokoh tambahan ayah dari Samsul Bahri Penghulu di Padang
, yang bersifat baik, pengasih penyayang dan adil . akan tetapi kesalahan
anaknya yang hanya sedikit membuatnya murka terhadap Samsul Bahri.
e.
Arifin dan Bakhtiar
Arifin dan
Bakhtiar adalah sahabat dari Siti
Nurbaya dan Samsul Bahri yang mencerminkan tokoh protagonis, setia pada
sahabatnya.
f.
Baginda Sulaiman
Babginda
sulaiman adalah tokoh Protagonis ayah dari Siti Nurbaya
g.
Pak Ali
h.
Pak Ali adalah tokoh protagonis yang lurus hatinya dan
baik budi , ia setia menjaga Siti Nurbaya dengan Samsul Bahri.
i.
Rukiah
Rukiah
adalah kemenakan Sutan Mahmud Syah, anak dari Putri Rukiah saudara Sutan
Mahmud.
j.
Putri Rubiah
Putri Rubiah
adalah saudara dari Sutan Mahmud sosok yang antagonis yang membenci istri Sutan
Mahmud Syah
k.
Siti Maryam
Siti Maryam
adalah ibu dari Samsul Bahri yang baik dan penyayang berperan tokoh protagonis.
l.
Nyonya Van Der Stier
Nyonya van
der stier adalah guru hitung di sekolah
m.
Alimah
n.
Alimah adalah saudara Siti Nurbaya salah satu tokoh
protagonis yang telah bercerai dengan suaminya, dan ia menjadi janda.
o.
Ahmad Maulana dan Fatimah
Ahmad maulana Ayah Alimah dan
Fatimah ibu Alimah.
4.
Latar
Latar Tempat
: Kampung Jawa dalam, Ranah
Padang
Jakarta
Latar Waktu : pagi, siang, sore dan malam , dan ketika
Rusuh perkara
Belasting
Latar Lingkungan : Sosial Budaya adat Melayu kuno
Menggunakan bahasa melayu
5.
Sudut Pandang :
Sudut pandang yang digunakan yaitu sudut pandang orang
ke-3 serba tahu
6.
Gaya Bahasa :
bahasa yang digunakan yaitu bahasa Melayu, bahasa
Indonesia
7.
Judul
: Malangnya sepasang kekasih yang
terpisah oleh takdir.
8.
Amanat
: berkorban untuk orang tua adalah hal yang baik, pengorbanan untuk
kekasih haruslah di usahakan semaksial mungkin dan kejahatan sebaiknya
diberantas diperbaiki untuk lebih baik.
D. Unsur
Ektrinsik
Nilai
ekonomi : bangkrut nya baginda Sulaiman
membuat Siti Nurbaya mengorbankan
menjadi Istri Datuk Meringgih.
Nilai
sosial :
adanya kepedulian tehadap sesama
Nilai
Moral : adanya asmara kedua
pasangan yang saling mencintai dan dipisahkan dengan kedatangan Datuk yang
licik.
0 komentar:
Posting Komentar